Saat menerima kritik pedas, bersikaplah responsif agar diri kita menjadi berpikir, bersikap, dan bertutur-kata positif. |
T:
Bu Ainy, saya mengakui diri saya ini sebagai seseorang yang agak susah menerima kritikan pedas. Saya seringkali cepat tersinggung jika ada seseorang yang mengkritik dengan pedas, walaupun saya tahu orang tersebut bermaksud baik untuk mendidik saya. Apa yang harus saya lakukan agar saya lebih mampu bersikap toleran terhadap hal-hal tersebut? Terimakasih. (Ayu, 21 tahun)
J:
Mbak Ayu yang luar biasa, ciri-ciri orang yang bijaksana adalah selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. Seperti halnya yang Mbak Ayu lakukan sekarang, adalah contoh tindakan bijaksana, yaitu terus berusaha memperbaiki diri.
Memang sih, awal mendapat kritikan yang pedas itu terasa tidak enak di hati. Bahkan terkadang menyakitkan. Ini terjadi karena mereka mengkritik kita dengan "cara mereka" sementara kita berharap agar mereka mengkritik kita "sesuai dengan keinginan kita". Sangat berbeda, bukan?
Padahal, di balik semua itu kita menyadari bahwa kritikan itu benar adanya, dan sangat berguna untuk peningkatan diri kita menjadi pribadi yang lebih baik.
Bu Ainy, saya mengakui diri saya ini sebagai seseorang yang agak susah menerima kritikan pedas. Saya seringkali cepat tersinggung jika ada seseorang yang mengkritik dengan pedas, walaupun saya tahu orang tersebut bermaksud baik untuk mendidik saya. Apa yang harus saya lakukan agar saya lebih mampu bersikap toleran terhadap hal-hal tersebut? Terimakasih. (Ayu, 21 tahun)
J:
Mbak Ayu yang luar biasa, ciri-ciri orang yang bijaksana adalah selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. Seperti halnya yang Mbak Ayu lakukan sekarang, adalah contoh tindakan bijaksana, yaitu terus berusaha memperbaiki diri.
Memang sih, awal mendapat kritikan yang pedas itu terasa tidak enak di hati. Bahkan terkadang menyakitkan. Ini terjadi karena mereka mengkritik kita dengan "cara mereka" sementara kita berharap agar mereka mengkritik kita "sesuai dengan keinginan kita". Sangat berbeda, bukan?
Padahal, di balik semua itu kita menyadari bahwa kritikan itu benar adanya, dan sangat berguna untuk peningkatan diri kita menjadi pribadi yang lebih baik.
Lalu, apa yang perlu kita lakukan? Membangun cara pandang positif di dalam diri kita adalah langkah pertama yang perlu kita lakukan. Caranya? Mengatakan kepada diri kita sendiri bahwa setiap kritik adalah informasi yang perlu kita sikapi dengan bijaksana, dan membuat diri kita menjadi lebih baik. Dan setiap orang yang mengkritik kita pertanda bahwa mereka mengharapkan kita agar melakukan sesuatu yang terbaik.
Kedua, bersikap responsif daripada reaktif. Artinya, ketika seseorang mengkritik diri kita, maka hal pertama yang perlu kita lakukan adalah mengatakan pada diri kita,”Terima kasih atas informasinya. Saya akan melakukannya lebih baik". Dan bukan berbisik kepada diri kita dengan hal negatif seperti, ”Huuuhhhh, orang ini memang benar-benar tidak suka padaku. Selalu berusaha mencari kesalahanku!”
Mengapa bersikap responsif penting bagi kita daripada bersikap reaktif? Karena dengan bersikap responsif, diri kita menjadi berpikir, bersikap, dan bertutur-kata positif. Diri kita pun terdorong "action" untuk memperbaiki diri. Lain halnya jika bersikap reaktif.
Bersikap reaktif mendorong kita berpikir negatif, berprasangka buruk, enggan memperbaiki diri, menjauhkan diri kita dari prestasi dan menimbulkan konflik. Sangat merugikan diri kita sendiri, bukan?
Ketiga, setelah mengatakan pada diri kita sendiri, ”Terima kasih atas informasinya. Saya akan melakukannya lebih baik" adalah mengambil tindakan nyata. Dengan cara bertanya kepada diri sendiri, ”Apa yang perlu saya lakukan agar lebih baik?” Tulis satu per satu tentang hal-hal yang perlu Anda lakukan agar menjadi lebih baik.
Keempat, ambil tindakan nyata. Setelah Anda menulis satu per satu tentang hal-hal yang perlu Anda lakukan, segera action. Lakukan tindakan nyata secara konsisten. Selamat menjadi pribadi yang responsif!
Kedua, bersikap responsif daripada reaktif. Artinya, ketika seseorang mengkritik diri kita, maka hal pertama yang perlu kita lakukan adalah mengatakan pada diri kita,”Terima kasih atas informasinya. Saya akan melakukannya lebih baik". Dan bukan berbisik kepada diri kita dengan hal negatif seperti, ”Huuuhhhh, orang ini memang benar-benar tidak suka padaku. Selalu berusaha mencari kesalahanku!”
Mengapa bersikap responsif penting bagi kita daripada bersikap reaktif? Karena dengan bersikap responsif, diri kita menjadi berpikir, bersikap, dan bertutur-kata positif. Diri kita pun terdorong "action" untuk memperbaiki diri. Lain halnya jika bersikap reaktif.
Bersikap reaktif mendorong kita berpikir negatif, berprasangka buruk, enggan memperbaiki diri, menjauhkan diri kita dari prestasi dan menimbulkan konflik. Sangat merugikan diri kita sendiri, bukan?
Ketiga, setelah mengatakan pada diri kita sendiri, ”Terima kasih atas informasinya. Saya akan melakukannya lebih baik" adalah mengambil tindakan nyata. Dengan cara bertanya kepada diri sendiri, ”Apa yang perlu saya lakukan agar lebih baik?” Tulis satu per satu tentang hal-hal yang perlu Anda lakukan agar menjadi lebih baik.
Keempat, ambil tindakan nyata. Setelah Anda menulis satu per satu tentang hal-hal yang perlu Anda lakukan, segera action. Lakukan tindakan nyata secara konsisten. Selamat menjadi pribadi yang responsif!
Post a Comment