Pria Bersuara Berat, Kualitas Spermanya Jelek



Sebuah penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa pria bersuara berat lebih mampu membuat wanita terkesan dan bertekuk lutut, sehingga cenderung memilih mereka sebagai pasangan.

Sayangnya, keseksian suara yang tampak dari luar ini ternyata tak sebanding dengan kualitas sperma yang dimiliki pria-pria bersuara berat. Kok bisa?

Leigh Simmons, Marianne Peter dan Gillian Rhodes dari University of Western Australia mengatakan bahwa pria bersuara berat lebih banyak memiliki testosteron. Terlalu banyaknya testosteron justru memperburuk kualitas sperma dan mengurangi jumlah sperma yang dihasilkan saat proses ejakulasi.

Seperti yang dikutip melalui ZeeNews, Rabu (4/1), temuan ini dilakukan dengan mencari tahu tingkat ketertarikan sejumlah wanita setelah mendengar suara dari 54 pria berusia 18-32 tahun.

Peneliti juga meminta 54 pria tersebut memberikan sampel sperma, lalu dipisahkan berdasarkan katogori suara responden, yang berat dan normal.

Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Plus ONE ini menemukan pria bersuara berat terbukti memiliki kualitas sperma yang lebih rendah dibandingkan dengan responden yang bersuara normal atau rendah. 





 

Ternyata Rokok Tidak Berbahaya



rokok tidak berbahaya
Disekitar kita tidak sedikit dari mereka yang kawatir akan bahaya merokok bahkan ada yang sangat takut dengannya. Saya berharap mulai sekarang mereka tidak perlu kawatir dan merasa takut lagi. Karna dari penyelidikan beberapa pakar kesehatan mengatakan rokok itu sama sekali tidak berbahaya bagi kesehatan. Bahkan mereka berusaha membuktikannya dengan kisah-kisah yang sudah lama terpendam sejak zaman dahulu kala. Dari kisah-kisah yang mereka selidiki, ternyata nenek moyang kita secara tidak sengaja telah menemukan bukti bukti bahawa rokok tidak berbahaya bagi si-pengisap rokok, bahkan kenyataannya pengisap rokok tetap sehat walafiat.
Di zaman dahulu kala, ada tiga orang bersahabat. Mereka selalu bersama kemana saja mereka pergi. Tapi ketiga-tiganya memiliki kegemaran berlainan.
Si – A (suka main perempuan)
Si – B (suka minum minuman keras)
Si – C (suka segala jenis rokok)
Suatu hari ketiga bersahabat ini berjalan jalan tanpa tujuan. Tiba-tiba ketiganya bertemu dengan sebuah ketel/kendi (seperti cerita Aladin). Lalu salah seorang mengambilnya lalu meng-gosok-gook-kan ketel tersebut. Kemudian asap keluar dari corong ketel tersebut dan secara perlahan berganti menjadi satu makluk yang menyeramkan yakni sesosok jin yang ganas.
Lalu jin tersebut tertawa: “ha ha ha…” dan berkata “Akulah Jin Ifrit! Karena kamu telah membebaskan aku dari ketel itu maka aku akan tunaikan apa saja permintaan kamu sekalian”.
Ketiga sahabat yang pada mulanya panik dan takut menjadi gembira lalu termenung dan berpikir tentang peluang dan kemauan masing-masing yang mungkin hanya sekali mereka jumpai dalam hidup mereka. Lalu mereka memilih kemauan mengikuti “kegemaran” masing-masing.
Berkatalah si A, “Aku mau perempuan-perempuan muda dari berbagai bangsa di seluruh dunia dan letakkan dalam sebuah gua tertutup dan jangan ganggu aku selama 10 tahun. “Pufff ……..!! dengan sekejap mata jin itu menyempurnakan permintaan si A.
Berkata si B, “Aku mau semua jenis arak dari seluruh dunia untuk bekal selama sepuluh tahun dan letakkan dalam sebuah gua tertutup dan jangan ganggu aku selama 10 tahun.” Pufff ……… !! dengan sekejap mata jin itu menyempurnakan permintaan si B.
Berkata pula si C, “Aku mau semua jenis rokok dari seluruh dunia untuk bekal selama sepuluh tahun dan letakkan dalam sebuah gua tertutup dan jangan ganggu aku selama 10 tahun. Pufff ………. !! dengan sekejap mata jin itu menyempurnakan permintaan si C.
Setelah genap 10 tahun, maka jin tersebut muncul kembali untuk membuka pintu gua masing-masing sebagaimana yang dijanjikan.
Maka jin tersebut pergi membuka pintu gua si A, ketika dibuka maka keluarlah si A dengan keadaan kurus kering, berdiri pun tidak bisa karena tidak sanggup untuk menggerakkan lutut sebab hari-hari hanya memuaskan nafsu dengan perempuan. Tiba-tiba si A pun jatuh ketanah lalu mati!!
Setelah itu jin tersebut pergi ke gua si B, ketika pintu dibuka maka keluarlah si B dengan perut yang sangat buncit karena hari-hari mabuk-mabukan. Jalan pun terhuyung-huyung. Tiba-tiba si B pun jatuh ketanah lalu mati !!
Setelah itu jin pergi ke gua si C dan membuka pintu gua. Tiba2 si C keluar dalam keadaan SEHAT WAL’AFIAT dan terus menampar si jin, Sambil memaki si jin ia berkata:
JIN GOBLOOOKK ….!!!! KOREKNYA MANA …
 

Jas Populer Karena Konflik Inggris-Prancis

Mungkin tidak terlalu salah bila jas disebut sebagai pakaian paling populer sedunia, riwayat sepotong jas itu sendiri sungguh berliku. Sehingga Anne Hollander dalam buku Sex and Suits menuliskan, kombinasi jas dan celana panjang yang membalut tubuh pria sungguh terlihat sempurna dan jas bisa bertahan lama karena memiliki daya tarik erotik yang kuat. 


Konon, jas (tuxedo) mulai muncul di tahun 1860 ketika Henry Poole & Co. membuat setelan khusus - short smoking jacket - bagi Pangeran Inggris, Edward VII untuk dikenakan pada acara makan malam. 

Enam tahun kemudian, saat sang pangeran diundang oleh jutawan Amerika James Potter, ia pun langsung merekomendasikan pada James Potter agar memesan pakaian yang sama ke Henry Poole untuk acara makan malam.


James kemudian mengenakan setelan tersebut ke country klub paling top di New York, Tuxedo Park Club. Secara cepat, pakaian jenis baru ini menarik minat anggota lain dan kepopulerannya terus menanjak.


Info tambahan: Orang Amerika menyebutnya tuxedo, sementara di negara asal, Inggris awalnya disebut dinner jacket atau smoking jacket.


Sebelum kemunculan tuxedo, kalangan seniman, bohemian sering mengenakan setelan tiga rangkap yang terdiri dari jas lounging dengan tali pengikat di pinggang, dipadu rompi serasi dan celana panjang.


Demikian juga dengan bangsa Turki yang sudah memakai mantel serupa jas sebelum abad ke-18. Kemudian, bangsa Inggris merekayasa mantel Turki dengan memotongnya lebih pendek jadi jaket sepinggang yang disebut waistcoat. 

 
Foto: Turkish Ottomen Vest

Penjahit istana memperkaya pakaian itu dengan sulaman dari benang emas dan perak, begitu juga hiasan dekoratif di celana. Tak jarang, setelan jas dijahit dari bahan mewah beludru yang membuat reputasi bangsawan Inggris semakin berkilau.

Foto: Waistcoast


Hal tersebut membuat Raja Louis XIV berang. Sebagai pencinta penampilan, ia tak suka mendengar kejayaan Inggris Raya. Sang raja pun memasang taktik untuk merendahkan pakaian bangsawan Inggris dan para penjahitnya. Jas pendek gaya aristokrat Inggris, justru digunakan Prancis untuk seragam tentara infantri. Bahkan pelayan rumah tangga istana diharuskan mengenakan jas pendek itu.


Tanpa diduga, jas pendek Inggris justru semakin populer dan tren di Prancis. Pakaian yang awalnya dibenci malah diminati seluruh daratan Eropa. 

Tak ayal, Raja Louis pun mengenakannya hingga masa pemerintahannya berakhir. Lalu, Prancis pun menyempurnakan jas asal Inggris itu dengan dekorasi sulaman yang kaya motif, corak dan mewah yang gemerlap. Kemudian mengklaim jas pendek itu sebagai hasil temuannya.

Jadi, siapa sangka gara-gara perseteruan Prancis dan Inggris malah membuat jas dikenal banyak orang dan semakin populer.




 

Pedang pusaka berusia 2000 tahun



Museum Provinsi Hubei, China, beberapa waktu lalu memamerkan pedang Goujian si penguasa Yue. “Pedang Nomer Wahid di Dunia” itu telah berusia 2.000 tahun lebih tapi masih tetap tajam dan tidak berkarat, namun yang dipertanyakan ialah bagaimana ia bisa muncul di dalam makam bangsawan Chu?

Sebenarnya ia sebagai hadiah perang Negara Chu ataukah berupa bawaan mas kimpoi selir penguasa Chu Shaowang? Semuanya masih serba misterius.

Usia 2.000 Tahun Masih Tajam dan Tak Berkarat
Menurut berita Hong.net, pada suatu senja Desember 1965, makam nomor 1 – Chu Gunung Jianglingwang – Provinsi Hubei sedang tegang-tegangnya dilakukan penggalian. Tatkala pekerja arkeologi dengan sangat hati-hati membuka peti mati si jenazah, secara tak terduga di sebelah kiri kerangka jenazah terlihat sebilah pedang perunggu yang masih terselip di dalam sarung pedang kayu yang dilapisi cat tersebut.

Pada saat si petugas mencabut pedang itu dari sarungnya, diiringi seberkas sinar dingin yang agak meyilaukan mata, semua orang di tempat itu terperangah. Seorang petugas lainnya begitu kurang hati-hati jarinya luka tergores dan darah mengalir seolah tak mau berhenti. Seorang petugas lainnya lagi mencoba ketajamannya dengan 16 lapis kertas, begitu menggunakan sedikit tenaga, tumpukan kertas itu semuanya robek terpotong.

Pedang perunggu kemilau tersebut memiliki ukuran: panjang 55,7 cm, lebar 4,6 cm, dan panjang gagangnya 8,4 cm, ujung gagangnya berbentuk lempengan bulat yang pada lingkaran dalamnya terdapat 11 lajur lingkaran dengan pahatan halus, halusnya sampai-sampai ada yang menyerupai sehelai rambut.

Sword Grid (bagian pelindung tangan antara pegangan dan pedang), sedikit menonjol keluar yang pada sisi depannya terpasang butiran-butiran kristal biru terbingkai batu turkis, meski di dalam kegelapan memancarkan sinar adem yang misterius. Pada tubuh pedang terdapat tekstur hitam berbentuk berlian yang luar biasa indah.

Yang paling menggembirakan para pakar adalah pada bagian pelindung tangan terdapat grafir 2 baris aksara bergaya Niaozhuan. Jumlah aksara itu ada 8 buah, pakar di lokasi situs kala itu hanya bisa mengungkap 6 aksara diantaranya yakni: “Yue Wang Zhi Zuo Yong Jian = pedang bikinan sendiri milik raja Yue”.

Wakil kepala bagian umum museum Provinsi Hubei, Wan Quanwen mengatakan, “Dua aksara di tengah yang menunjukkan nama orang, berdasarkan kajian berulang-ulang dari para ahli peneliti bahasa China kuno, baru terungkap itulah salah satu tokoh paling legendaris di dalam sejarah China yakni: Goujian (sang penguasa Yue)”.

Diperkirakan Kado Pernikahan

Bagaimana pedang Goujian si penguasa Yue mendarat di dalam makam Chu, misteri ini hingga sekarang belum bisa diungkap. Perkiraan Wan Qianwen: “Negara Chu dengan Wu maupun Yue pernah berperang beberapa kali. Ada kemungkinan Raja Chu kala itu menghadiahkan pedang tersebut kepada salah seorang pejabat tinggi kepercayaannya.”

Sementara itu sudut pandang lain beranggapan bahwa dari rol bambu (red.: zaman sebelum penemuan kertas menggunakan rol bambu sebagai media/buku tulis) yang tergali dari makam itu menunjukkan, sang jenazah ada kemungkinan bangsawan besar semasa zaman penguasa Chu Huaiwang yang bernama Shao Hua jadi kemungkinan pedang Goujian beralih ke Negara Chu melalui item hadiah pernikahan.

Sesuai catatan kitab sejarah kuno, hubungan kedua negara Chu dan Yue semenjak masa Yun Chang (penguasa Yue) sudah mulai akrab, mereka pernah bersekutu pada suatu periode, Chu Zhaowang si penguasa Chu pernah mempersunting putri Goujian sebagai selirnya dan telah melahirkan Chu Huiwang.

Oleh karena itu pedang perunggu canggih itu ada kemungkinan dijadikan sebagai salah satu item hadiah pernikahan putrinya dan dengan demikian telah berpindah tangan ke Negara Chu, kemudian penguasa Chu menghadiahkannya kepada Shao Hua. Setelah Shao Hua wafat, pedang tersebut ikut terkubur di dalam makamnya.

Tiga Sebab Pedang Tak Berkarat

Pedang Raja Yue Goujian telah melalui lorong waktu selama 2.000 tahun lebih, tapi sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda berkarat. Apakah penyebabnya ia tidak sampai berkarat? Para pakar beranggapan, hal itu terutama dimungkinkan oleh situasi dan kondisi pedang tersebut tersimpan.

Wan Qianwen menjelaskan, kandungan tembaga pedang Goujian sekitar 80-83%, kandungan timah 16-17%, selain itu juga terdapat sedikit kadar timbal dan besi. Tembaga sebagai bagian utama dari pedang perunggu itu adalah semacam logam yang non-aktif, pada situasi kondisi sehari-hari memang tidak mudah berkarat.

Kedua, kondisi luar situs pedang Goujian: Makam terbenam di bawah tanah sedalam beberapa meter, satu liang diisi 2 peti mati, dinding di sekeliling liang makam menggunakan semacam lumpur putih dengan kualitas halus padat, yang dinamakan dunia arkeologi sebagai plaster lumpur pasta putih, bagian bawahnya menggunakan lumpur pasta putih yang sudah dicuci dan disaring secara manual, daya rekatnya sangat baik.

Ditambah lagi bagian atas liang makam diisi dengan tanah yang padat, faktor-faktor itulah membuat makam tersebut nyaris menjadi sebuah ruang yang kedap udara, begitu banyak lapisan kedap yang pada dasarnya telah menyekat ruang makam dengan atmosfer dari luar ruangan. Penelitian iptek moderen menyatakan: di bawah kondisi total tersekat dari oksigen, meski di dalam cairan air biasa atau air asam, besi dan baja tidak akan berkarat.

Selain itu, makam Chu no.1 di Gunung Wang terletak di atas tanggul kering dari Sungai Zhang di dekat Kota Jinzhou moderen, level air bawah tanah agak tinggi, ruang makam dalam jangka waktu lama pernah pula terendam oleh air, sifat asam air bawah tanah tidak besar, pada dasarnya cenderung netral, terbukti dengan sejumlah besar peralatan/artefak kayu dengan dilapisi cat yang indah keadaan penyimpanannya agak baik. Sesudah terendam air bawah tanah, udara di dalam ruang makam juga menyusut banyak.

Mengenai pedang Goujian apakah masih sama tajamnya seperti pada saat digali keluar, Wan Qianwen menyatakan: “sesudah itu tidak pernah lagi dilakukan test semacam itu.”





 
 
Support : created by | Barangit.COM | design tercela
Copyright © 2011. TERCELA - All Rights Reserved
Template di otak atik by tercela Published by design otak atik tercela
Proudly powered by Blogger