Video "Pramugari Kocak" AirAsia Ramai di Facebook


Peragaan tindakan keselamatan yang selalu dilakukan sebelum pesawat tinggal landas biasanya membosankan. Namun, pramugari dalam sebuah penerbangan maskapai AirAsia berhasil mengubah anggapan tersebut.

Dalam sebuah penerbangan dari Yogyakarta ke Jakarta pada 8 Oktober 2013 lalu, pramugari ini berhasil membuat seluruh penumpang pesawat tertawa terbahak-bahak gara-gara lelucon yang diucapkannya saat peragaan berlangsung.

Berdasarkan video rekaman yang diunggah oleh seorang pengguna Facebook, Rusli Kurniawan, si pramugari yang tidak diketahui namanya ini menyelipkan beberapa kalimat cerdas yang mengundang gelak tawa dari para penumpang.
Salah satu contoh, pramugari ini menyebutkan, "Baju pelampung ini mempunyai dua pipa tiup, bukan pipa sedot". Sontak, para penumpang langsung terbahak-bahak dibuatnya.

"Kartu petunjuk keselamatan terdapat di kantong kursi Anda, mohon dibaca dengan saksama. Versi foto saya akan segera keluar bulan depan," canda lain dari pramugari tersebut.

Video yang diunggah ke jejaring sosial Facebook ini pun tampaknya sudah viral. Menurut pengamatan KompasTekno, video ini sudah di-share hingga lebih dari 2.300 kali di Facebook.

Apa yang dilakukan oleh pramugari ini memang berbeda dari yang biasa dilakukan awak kabin penerbangan lainnya. Namun, dengan diselingi candaan seperti yang telah dilakukannya ini, setidaknya penumpang tidak bosan dan lebih memperhatikan peragaan keselamatan yang sangat penting.

Simak videonya di bawah ini:
 

Manusia Tidak Ada yang Sempurna, Berhentilah Menyalahkan Diri Sendiri


Berpikir positif dan bermental baja, bukanlah hal yang dapat otomatis dilakukan semua orang kala menghadapi masalah.
 
Mengapa ini terjadi pada diri saya? Apa salah saya hingga mengalami hal seperti ini? Ketika seseorang sedang tertimpa kesulitan, wajar-wajar saja bila pertanyaan seperti ini terlontar dari mulut.

“Bagaimana kita menjawab pertanyaan ini akan memperlihatkan kekuatan kita, apakah bangkit dengan cepat, atau malah dilumpuhkan oleh rasa duka”ujar Jefferey Rossman, PhD, dalam bukunya The Mind-Body Mood Solution.

Pernyataan tersebut ditambahkan oleh Fika Frahesti Yunita, Mpsi, Psikolog dari Rumah Sakit Royal Progress, Sunter, Jakarta Utara, seperti yang tertulis pada Majalah Prevention, bahwa rasa marah terhadap diri sendiri, keadaan, atau malah orang lain yang dianggap sebagai penyebab masalah adalah bagian dari proses yang harus dihadapi.

“Pertanyaannya, sampai kapan kita mau terus marah atau menyalahkan orang lain? Yang terpenting dari proses ini adalah kita berubah, dari marah atau menyalahkan, menjadi menerima’’ jelas Fika. Kecenderungan untuk marah atau menyalahkan orang lain saat mengalami kejadian buruk, lanjut Fika, bersumber pada kualitas pribadi setiap orang.

Mereka yang berkepribadian tangguh biasanya hanya marah atau menyalahkan orang lain dalam waktu singkat. Kemudian mereka terus maju, menerima dan berusaha mengatasi masalahnya. Sementara mereka yang kurang tangguh, cenderung terus menyalahkan pihak lain, lari dari masalah dan menganggap sebagai ancaman baginya.

“Orang yang berkepribadian tangguh akan melihat masalah sebagai akibat perbuatannya dan dapat dikendalikan olehnya. Atau, sebagai suatu komitmen yang membuatnya harus terlibat langsung mengatasi masalah. Masalah juga bisa dianggap sebagai tantangan untuk menjadi pribadi yang lebih baik’’ tutur Fika.

Untuk dapat mencapai menjadi seseorang yang lebih baik tersebut, tentu ada rangkaian tahap yang perlu dilalui. Ikuti saran Rossman berikut ini:

Mau Memaafkan. Singkirkan semua amarah dan maafkan orang yang menyakiti kita tanpa harus banyak menghakimi. Tindakan memaafkan bukanlah untuk membenarkan tindakan pihak yang menyakiti Anda.

Jangan lagi jatuh ke lubang yang sama. Anda boleh memaafkan orang tersebut, tapi selanjutnya perlu mengevaluasi diri mengapa masalah ini terjadi dan langkah apa saja yang bisa ditempuh agar situasi atau orang yang sama tidak menyulitkan Anda lagi. Cari tahu cara mencegahnya agar Anda tidak jatuh ke dalam masalah serupa di masa nanti.

Yang terpenting maafkan diri sendiri. Jika selama ini kita selalu keras mengkritik diri sendiri, luangkan waktu untuk mengambil napas dan berpikir. Terimalah bahwa Anda telah membuat kesalahan dan mungkin gagal, dan hal itu bisa saja dialami oleh orang lain. Katakan pada diri sendiri, meski saya telah melakukannya (apapun kesalahan itu), saya tetap menerima diri sendiri.

Selamat mencoba!
 
 
Support : created by | Barangit.COM | design tercela
Copyright © 2011. TERCELA - All Rights Reserved
Template di otak atik by tercela Published by design otak atik tercela
Proudly powered by Blogger