Memaafkan adalah melepaskan keinginan untuk membalas dendam atau
melakukan hal sama kepada orang yang telah melukai hati atau melakukan
kejahatan kepada Anda.
Menurut Psikolog Sonja Lyubomirski memaafkan tidak harus selalu melupakan. Jadi bukan berarti kalau Anda tak bisa melupakan maka Anda tak benar-benar memaafkan.
Jadi, meski tak bisa melupakan, ada sejumlah manfaat yang bisa Anda dapat dengan memaafkan, di antaranya:
* Mengurangi depresi.
* Meningkatkan kepercayaan diri.
* Menurunkan tekanan darah.
* Meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
* Menurunkan potensi terkena serangan jantung.
* Membuat diri terbuka pada pertemanan baru.
* Memperpanjang usia pernikahan.
* Semakin dekat dengan orang yang dipercaya.
Selain ragam manfaat di atas, memaafkan juga punya dampak besar terhadap diri sendiri.
Aktivis HAM dan peraih Nobel, Desmond Tutu pernah mengatakan, "Tanpa kemampuan memaafkan, kemarahan, dendam, dan perasaan sakit hanya akan menjadi bayang-bayang kelam yang menghabiskan setiap bagian dari kehidupan individu. Bahkan menciptakan siklus permusuhan dan balas dendam berulang.
Menurut Psikolog Sonja Lyubomirski memaafkan tidak harus selalu melupakan. Jadi bukan berarti kalau Anda tak bisa melupakan maka Anda tak benar-benar memaafkan.
Jadi, meski tak bisa melupakan, ada sejumlah manfaat yang bisa Anda dapat dengan memaafkan, di antaranya:
* Mengurangi depresi.
* Meningkatkan kepercayaan diri.
* Menurunkan tekanan darah.
* Meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
* Menurunkan potensi terkena serangan jantung.
* Membuat diri terbuka pada pertemanan baru.
* Memperpanjang usia pernikahan.
* Semakin dekat dengan orang yang dipercaya.
Selain ragam manfaat di atas, memaafkan juga punya dampak besar terhadap diri sendiri.
Aktivis HAM dan peraih Nobel, Desmond Tutu pernah mengatakan, "Tanpa kemampuan memaafkan, kemarahan, dendam, dan perasaan sakit hanya akan menjadi bayang-bayang kelam yang menghabiskan setiap bagian dari kehidupan individu. Bahkan menciptakan siklus permusuhan dan balas dendam berulang.
Post a Comment