Sudah banyak penelitian yang menyebutkan bahwa aktivitas seksual
mampu membakar kalori. Anda bisa membakar 200-700 kalori dari aktivitas
seksual, jumlahnya bergantung pada jenis aktivitasnya.
Menurut Carmelia Ray, dating coach yang juga penulis buku The Ultimate A-Z guide to Attracting and Keeping Your Soul Mate, rata-rata kalori terbakar saat berhubungan seks adalah 85 kalori per setengah jam. Foreplay selama 15 menit saja sudah mampu membakar sekitar 25 kalori. Sedangkan saat orgasme Anda bisa membakar 60-100 kalori.
Namun,
penelitian terbaru mendapati bahwa hubungan seksual saja tidak bisa
menggantikan satu sesi latihan di pusat kebugaran. Karena, pada
kenyataannya durasi hubungan seks yang kita lakukan tidak selama yang
digambarkan dalam film-film. Rata-rata hubungan seks yang berlangsung
selama enam menit hanya setara dengan efek latihan yang membakar 21
kalori.
Studi yang digelar oleh University of Alabama at Birmingham, Amerika, ini bertujuan untuk membuktikan kebenaran dari mitos-mitos atau teori-teori penurunan berat badan yang dilontarkan oleh orang-orang yang mengklaim dirinya sebagai pakar kesehatan. Di antaranya, apakah ngemil atau melewatkan sarapan memang tak bermanfaat untuk diet, atau apakah kelas-kelas edukasi fisik membuat perbedaan besar dalam berat badan anak.
"Mitos-mitos ini berkembang dari media sosial seperti Facebook, hingga berita televisi, dari pakar diet hingga buku-buku tentang nutrisi, terlepas dari bukti-bukti ilmiah," papar Dr Krista Casazza, anggota tim peneliti dari University of Alabama at Birmingham.
Studi yang digelar oleh University of Alabama at Birmingham, Amerika, ini bertujuan untuk membuktikan kebenaran dari mitos-mitos atau teori-teori penurunan berat badan yang dilontarkan oleh orang-orang yang mengklaim dirinya sebagai pakar kesehatan. Di antaranya, apakah ngemil atau melewatkan sarapan memang tak bermanfaat untuk diet, atau apakah kelas-kelas edukasi fisik membuat perbedaan besar dalam berat badan anak.
"Mitos-mitos ini berkembang dari media sosial seperti Facebook, hingga berita televisi, dari pakar diet hingga buku-buku tentang nutrisi, terlepas dari bukti-bukti ilmiah," papar Dr Krista Casazza, anggota tim peneliti dari University of Alabama at Birmingham.
Sebagai
ilmuwan, Dr Casazza merasa bertanggung jawab untuk mempresentasikan
bukti-bukti yang ada tanpa melebih-lebihkan idenya dan menimbulkan
kesalahpahaman. "Sebagai pakar diet yang terdaftar, saya merasa bahwa
menyediakan pernyataan-pernyataan berdasarkan bukti tentang penurunan
berat badan itu penting," ujarnya.
Dr
David Allison, ahli biostatistik dari universitas yang sama, mengatakan
bahwa tidak gampang mengkalkulasi pembakaran kalori berdasarkan
aktivitas tertentu. Setiap peneliti pasti memiliki laboratorium khusus
untuk mengukur berapa banyak kalori yang dibakar saat kita melakukan
olahraga tertentu. Nah, apalagi jika pembakaran kalori dilakukan dengan
cara berhubungan seks.
“Anda
harus mendapatkan sekelompok orang yang bersedia diukur-ukur ketika
sedang berhubungan seks. Anda juga harus mengukur oksigen yang mereka
konsumsi saat berhubungan seks," ujarnya. Di kampusnya, tim peneliti
memiliki semua peralatan yang diperlukan untuk melakukan pengukuran
tersebut. Pertanyaannya, kalau responden tahu bahwa mereka sedang
dianalisa, apakah hal itu akan memengaruhi performa seks mereka? Dengan
demikian, pengukurannya pasti lebih sulit.
Satu-satunya studi yang
pernah ditemukan tim peneliti yang mendekati pengukuran ilmiah mengenai
kalori yang dibakar selama hubungan seks adalah penelitian terhadap 10
pria yang dilakukan pada tahun 1984. Terlihat, saat itu rata-rata
hubungan seks berlangsung sekitar enam menit. Pria usia awal hingga
pertengahan 30-an menghabiskan kira-kira 21 kalori selama intercourse.
"Tentu
saja, secara kasar ia menghabiskan sepertiga dari jumlah energi
tersebut hanya untuk menonton televisi, sehingga energi yang dikeluarkan
yang masuk akal dari aktivitas seksual tersebut adalah sekitar 14
kalori," demikian tulis Dr Allison dalam laporannya yang dimuat di New England Journal of Medicine.
Post a Comment