Kehadiran bayi memang selalu disambut sukacita. Bahkan, yang paling menakjubkan tentang bayi adalah mereka sudah dirayakan sebelum lahir. Di Indonesia, kita mengenal tradisi tujuh bulanan. Saat ini acara tersebut tidak selalu berbau adat, terkadang diisi dengan pengajian atau berdoa bersama. Tujuannya adalah agar bayi dan ibu sehat sampai saat persalinan.
Belakangan ini di calon ibu di perkotaan kerap mengadakan baby shower, yang sebenarnya merupakan tradisi yang tumbuh di Amerika Serikat. Tujuan dari perayaan ini adalah memberi dukungan kepada ibu yang akan melahirkan dengan membawakan ia hadiah-hadiah yang dibutuhkan si bayi.
Setiap negara ternyata memiliki tradisi penyambutan bayi yang berbeda-beda. Tetapi pada dasarnya punya makna yang sama, yakni kegembiraan menyambut bayi. Mari mengenal tradisi penyambutan bayi dari berbagai negara.
1. Amerika Serikat dan Kanada
Baby shower merupakan tradisi yang khas Amerika Utara. Pesta ini dilaksanakan saat usia kehamilan menginjak 8 bulan yang hanya dihadiri oleh para wanita, entah itu orangtua, saudara ipar, atau sahabat. Pada acara ini setiap orang membawakan hadiah sesuai yang diminta calon ibu. Tujuannya untuk mengurangi beban finansial calon orangtua baru.
2. China
Dalam kebudayaan China, kado yang diberikan sebelum bayi lahir dianggap bisa mengurangi kemujuran. Karena itu umumnya keluarga di China menunggu sampai si bayi lahir sebelum merayakannya. Perayaan ini biasanya dilakukan saat bayi berusia satu atau dua bulan dan dilakukan dalam bentuk makan malam. Di acara ini, teman-teman dan keluarga akan memberikan angpao sebagai harapan keberuntungan orangtua dan si bayi.
3. Mesir
Seperti China, orang Mesir tidak pernah merayakan baby shower sebelum bayi lahir. Pada umumnya perayaan baru dilakukan seminggu setelah bayi lahir atau sesudahnya tergantung kesiapan orangtua. Pada perayaan ini bayi bukan cuma menerima hadiah melainkan juga diberikan nama.
4. Irlandia
Kebanyakan orang Irlandia merasa "pamali" untuk memberikan bayi hadiah sebelum ia lahir. Bahkan, calon orangtua tidak mau membeli stroller saat hamil karena khawatir kehamilannya terganggu.
5. Tibet
Tradisi baby shower di Tibet disebut sebagai pang-sai atau "pembersihan bayi". Perayaan ini dilakukan tiga atau empat hari setelah bayi lahir dan para tamu menyambut bayi dengan hadiah pakaian atau makanan. Pada acara ini orangtua yang dihormati diberikan kepercayaan untuk memberikan nama pada bayi.
6. Jepang
Orang Jepang lebih suka menunggu sampai si bayi lahir dan ibu cukup istirahat di rumah sebelum memberikan kado. Meski begitu jika kado diberikan sebelum bayi lahir, pada umumnya bertema anjing karena anjing dipercaya memberikan keberuntungan dalam proses persalinan.
7. Perancis
Di Perancis, perayaan bayi ditunda sampai ia berusia setahun. Kemudian, di pesta ulang tahun pertamanya bayi dan ibu akan diberikan hadiah dari keluarga dan teman-temannya.
8. Afrika Selatan
Acara baby shower di Afrika Selatan disebut dengan "pesta bangau" dan biasanya berupa pesta kejutan untuk calon ibu. Pestanya sendiri baru diadakan saat usia kehamilan menginjak enam bulan. Walau acaranya lebih santai tetapi selalu ada cake yang dibuat khusus di acara ini sesuai dengan keinginan calon ibu.
9. Spanyol
Orang Spanyol merayakan baby shower seperti halnya orang Amerika. Sebulan sebelum bayi lahir, teman-teman dekat calon ibu dan saudara perempuan akan berkumpul untuk perayaan penyambutan bayi. Setelah si bayi lahir, tugas si ayah untuk memberitahukan kepada teman-teman dan keluarga besar tentang kelahiran tersebut.
10. Yunani
Kelahiran bayi merupakan perayaan besar bagi keluarga di Yunani. Beberapa hari setelah bayi lahir, ia akan mendapatkan banyak kado, termasuk koin emas dan perak atau batu-batu mulia lainnya. Kado bebatuan itu bertujuan untuk melindungi si bayi dari "mata iblis", cerita takhayul yang menyebut orang yang iri kepada orangtua si bayi bisa mengirimkan kutukan.
11. Korea
Hal yang paling mirip dengan baby shower di Korea adalah "the dol" atau perayaan ulang tahun pertama bayi. Pada acara ini bayi menggunakan pakaian tradisional, termasuk sabuk berwarna cerah yang menggambarkan umur panjang, dan kantong sutra untuk mendatangkan keberuntungan.
Meski begitu orangtua di Korea juga melakukan perayaan 100 hari. Di masa lalu, Korea memiliki angka kematian bayi yang tinggi sehingga hanya sedikit bayi yang bisa bertahan sampai usia 100 hari. Karena itu, para orangtua masih menggunakan 100 hari sebagai milestone kesehatan bayi selain juga acara the dol.
Post a Comment