Agaknya tantangan terbesar hobis serama adalah penyakit. Bukan hanya serama, semua hobi binatang adalah penyakit. Entah penyakit fatal seperti flu, snot atau cedera otot (turun urat), atupun penyakit yang hanya menggangku penampilan ayam seperti kutu, kutil, koreng, dan sejenisnya. Keindahan serama adalah penampilannya, sehingga klo serama tidak berpenampilan prima akan susah menikmati keindahanya.
Dalam
kontes kebugaran serama adalah harga mutlak untuk bisa tampil prima.
Dan kebugaran ayam tidak akan tercipta klo ayam tersebut sedang
sakit.Selain penghobi, peserta kontes,peternak pun wajib hukumnya
menjaga serama tetap bugar dan fit. Hak ini dikarenakan keberhasilan
dalam beternak juga ditentukan oleh kesehatan ayam.
1. Sakit Pada Mata
Penyakit yang juga kerap menyerang ayam serama akibat kondisi
kandang yang kurang bersih adalah sakit mata. Mata yang sakit biasanya
bengkak atau biasa di sebut snot.
Pisahkan
ayam lalu simpan di kandang karantina karena
dikhawatirkan akan menular ke ayam lain. Untuk mengobatinya bisa
gunakan obat tetes mata yang beredar dipasaran seperti visto,
insto,Xendocetron dan sejenisnya. Hal ini dilakukan rutin setiap pagi
dan malam hari. Sebelum di tetesin obat mata bersihkan dahulu mata ayam
yang sakit.
Penyakit
ini cukup ganas,dan sulit disembuhkan. Sebagian besar penderita
mengalami kematian atau cacat mata permanen, sehingga pencegahan adalah
sesuatu yang mutlak dilakukan. Menjaga kebersihan kandang, menghindari
kontak dengan ayam lain yang sakit dan menjaga kondisi ayam agar selalu
prima.
2. Flu
Flu
burung menjadi
momok yang menakutkan bagi para hobis dan peternak unggas. Sama halnya
dengan penyakit mata, penderita penyakit ini fatal akibatnya. Itulah
sebabnya para
peternak melakukan berbagai upaya mencegah wabah itu menerjang sang
klangenan. Flu biasanya rentan menyerang saat musim hujan dan musim
panas. Namun kasus banyak terjadi pada musim hujan, ketika cuaca
dingin dan kelembapan udara tinggi. Pada kondisi itu organisme
penyebab
penyakit berkembang biak lebih cepat.
Gejala
ayam yang terserang flu dapat
dikenali dari jenggernya (warna jengger berubah menjadi kebiruan, ayam
menyendiri
dan ayam terlihat murung. Maka sebaiknya pesahkan dari kandang dan
tempatkan dikandang khusus karantina. Setelah itu berikan antibiotik
dan obat flu untuk unggas yang tersedia dipasaran seperti tetra-chlor,
Timaflu, dan sebagainya. Obat tradisional yang bisa digunakan adalah
temulawak campur bawang merah ditumbuk. Membetian extrafooding seperti
jangkrik,telur rebus-putihnya aja, atau madu bisa meningkatkan haya
tahan ayam.
Sebetulnya
cara
terbaik mencegah ialah saat mulai memelihara serama dengan memberi
vaksinasi secara berkal dan suplemen yang dapat meningkatkan kekebalan
tubuh serama, selain itu penyemprotan kandang dengan antiseptik juga
diperlukan untuk mencegah banteri tumbuh di kandang ayam. Antiseptik
yang beredar dipasaran seperti Antisep, Rodalon, Neo Sanipet dan
sebagainya. Jika dirasa terlalu memberatkan atau mungkin susah dicari
bisa dengan air deterjen (himbauan dari Kementerian Pertanian).
3. Cacing Tambang
Kandang
yang tidak terjaga kebersihanya dapat membuat serama
rentan terkena cacingan. Gejala cacingan dapat dilihat dari nafsu makan
yang berkurang. Ketika diberi makan, ayam yang terserang cacingan
biasanya diam atau hanya sesekali mematuk pakan. Selain itu jengger
ayam terlihat kucam tidak cerah, serta pada beberapa ayam matanya
berair. Segera berikan obat
anti cacing untuk unggas yang beredar di pasaran. Beberapa peternak di
Malysia memberikan herbal anticacing yang terbuat dari serbuk biji
pinang yang dicampur dengan bahan herbal lain. Obat itu dijual
toko-toko penyedia sarana prodksi ternak disana. Obat diberikan hanya
sekali. Bila kondisi ayam belum membaikdalam beberapa hari, obat
diberikan kembali.
4. Kutu dan Kutil
Seperti
halnya manusia, menjaga kebersihan tubuh ayam serama sangatlah
penting agar terhindarbdari serangan penyakit. Kaki serama yang pendek
membuat sayap kerap menjuntai ke lantai kandang sehingga rentan kotor.
Jika dibiarkan dapat merusak penampilan serama. Ujung bulu yang
mestinya menyatu menjadi pecah-pecah. Kotoran yang menempel pada bulu
juga bisa mengundang penyakit. Itulah sebabnya serama mesti rutin
dimandikan.
Penyakit
yang sering terjadi adalah kutil. Penyakit ini biasa disebabkan kondisi
kandang dan ayam tidak bersih. Ada sebagian yang percaya bahawa
penyakin ini disebabkan oleh nyamuk, walau belum terbukti secara mutlak.
Cara pengobatannya sederhana, cukup diolesin Bethadin, salem 88,
daktarin atau sejenisnya.
Selain
itu, ayam serama sangat rentan pada penyakit kutu. Walau jarang sekali
berakibat fatal, namun serangan kutu menyebabkan serama tidak
menampilkan karakter keindahannya jika kutu menyerang, dalam level parah
ayam bisa kena borok. Pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan
menyemprot dan memandikan ayam dengan antiseptik, sampo anti kutu untuk
kucing/anjing/burung. Karena kutu ini mudah dan cepat berkembang biak,
sering kali hobis/peternak mengambil langkah yang sedikit beresiko
dengan minyak kayu putih atau kapur ajaib.
5. Berak Kabur
Berak
kapur adalah penyekit yang sering ada dalam ayam serama, bahkan unggas
lainnya. Namun kehadirannya nyaris tidak pernah di gubris oleh
hobis/peternak. Hal ini karena tidak menunjukkan kejanggalan pada
tingkah laku ayam. Namun dalam studium kronis penyakit ini sangat
mematikan dan sering disebut dugal. Penyakit ini disebabkan oleh kotoran
yang termakan kembali oleh ayam, atau karena pencernakan tidak lancar. Merupakan penyakit menular pada ayam yang dikenal dengan nama berak putih atau berak kapur (Bacil White Diarrhea).
Cirinya
adalah berak ayam berwarna putih layaknya kapur. Cara mencegahannya
adalah dengan selalu menjaga pakan ayam dan kondisi kesehatan ayam. Klo
sudah terlanjut terjangkit bisa disembuhkan dengan obat-obatan unggas
seperti Therapy.
6. Otot terkilir (Turun Urat)
Ini
bukan penyakit, namun karena salah urat atau keseleo pada ayam. hal
yang paling menonjol dari ayam serama adalah keindahannya. Lempar sayap,
tarik kepala kebelangang, jinjit, kepakan sayap, otot ekor pun ijut
ngejang. Begitu banyak otot ayam yang bekerja saat bergaya, hal inilah
yang mengakibatkan ayam serama paling sering cedera atau sering dikenal
dengan turun urat. Sayang belum ada obat yang ampuh untuk masalah ini,
sehingga pencegahan adalah hal yang paling kungkin dilakukan.
Pencegahan
yang mutlak adalah sering mengumbar ayam dan jangan terlalu lama di
sekap dalam box (kiza). Pemijatan juga boleh dilakukan untuk menjaga
fitalitas otot-otot pada ayam.
Perlu
diwaspadai bahwa semakin tarik-selam ayam resiko juga semakin tinggi
untuk menderita cedera. banyak karus ayam jawara mati setelah urat
lehernya keseleo. Jawara tidak bisa kawin karena urat kaki, gak bisa
ditekuk atau staigh terus. betina tidak bisa bertelur karena pingulnya
terkilir.
Post a Comment