Tidak semua orang mau memberikan atau menerima seks oral dari
pasangannya. Untuk mereka yang mau melakukannya, khususnya pria yang
memberikannya untuk wanita, alasannya ternyata bukan sekadar untuk
memberikan variasi dalam berhubungan seksual.
Penelitian terbaru dari Oakland University di Rochester, Michigan, mengungkapkan bahwa pria menggunakan seks oral atau cunnilingus sebagai "taktik mengikat pasangan". Dengan seks oral, pria ingin meningkatkan kepuasan dalam hubungan, dan oleh karenanya bisa mencegah pasangan menjadi tidak setia lalu selingkuh.
Studi yang dimuat di jurnal Evolutionary Psychology ini merupakan hasil jajak pendapat terhadap 243 pria dewasa. Menurut para peneliti, alasan lain pria memberikan seks oral adalah untuk menyimpan sperma. Dalam penelitian sebelumnya, yang dipaparkan oleh Michael Pham dan Todd Shackelford, PhD, Profesor dan Dekan Fakultas Psikologi dari Oakland University, diketahui bahwa perempuan akan menyimpan lebih banyak sperma ketika mereka orgasme segera setelah pasangan mereka berejakulasi.
Cara ini bisa menahan lebih banyak sperma karena orgasme perempuan telah terbukti menyebabkan kontraksi pada rahim, yang akan menarik sperma lebih jauh ke dalam saluran
reproduksi. Itu sebabnya seks oral selama ini diketahui menguntungkan bagi perempuan, karena retensi sperma di dalam rahim akan memicu pembuahan.
Namun, para peneliti menganggap teori ini (bahwa seks oral merupakan "taktik menyimpan sperma") tidak sesuai dengan hasilnya. Sebab, ejakulasi biasanya tidak terjadi dalam waktu singkat selama orgasme memungkinkan menahan sperma. Yang dimaksud dengan waktu yang singkat adalah satu menit sebelum ejakulasi, dan hingga 45 menit setelah pria berejakulasi ke dalam vagina pasangannya.
Yang lebih tepat menurut peneliti adalah bahwa cunnilingus digunakan sebagai strategi mengikat pasangan.
"Pria yang punya risiko lebih besar untuk bersaing dengan pria lain lebih cenderung memberikan cunnilingus pada pasangannya sampai si pasangan mencapai orgasme," demikian menurut penelitian tersebut. Dengan begitu, seks oral dan orgasme perempuan bisa dikatakan sebagai strategi mengikat pasangan.
Penelitian terbaru dari Oakland University di Rochester, Michigan, mengungkapkan bahwa pria menggunakan seks oral atau cunnilingus sebagai "taktik mengikat pasangan". Dengan seks oral, pria ingin meningkatkan kepuasan dalam hubungan, dan oleh karenanya bisa mencegah pasangan menjadi tidak setia lalu selingkuh.
Studi yang dimuat di jurnal Evolutionary Psychology ini merupakan hasil jajak pendapat terhadap 243 pria dewasa. Menurut para peneliti, alasan lain pria memberikan seks oral adalah untuk menyimpan sperma. Dalam penelitian sebelumnya, yang dipaparkan oleh Michael Pham dan Todd Shackelford, PhD, Profesor dan Dekan Fakultas Psikologi dari Oakland University, diketahui bahwa perempuan akan menyimpan lebih banyak sperma ketika mereka orgasme segera setelah pasangan mereka berejakulasi.
Cara ini bisa menahan lebih banyak sperma karena orgasme perempuan telah terbukti menyebabkan kontraksi pada rahim, yang akan menarik sperma lebih jauh ke dalam saluran
reproduksi. Itu sebabnya seks oral selama ini diketahui menguntungkan bagi perempuan, karena retensi sperma di dalam rahim akan memicu pembuahan.
Namun, para peneliti menganggap teori ini (bahwa seks oral merupakan "taktik menyimpan sperma") tidak sesuai dengan hasilnya. Sebab, ejakulasi biasanya tidak terjadi dalam waktu singkat selama orgasme memungkinkan menahan sperma. Yang dimaksud dengan waktu yang singkat adalah satu menit sebelum ejakulasi, dan hingga 45 menit setelah pria berejakulasi ke dalam vagina pasangannya.
Yang lebih tepat menurut peneliti adalah bahwa cunnilingus digunakan sebagai strategi mengikat pasangan.
"Pria yang punya risiko lebih besar untuk bersaing dengan pria lain lebih cenderung memberikan cunnilingus pada pasangannya sampai si pasangan mencapai orgasme," demikian menurut penelitian tersebut. Dengan begitu, seks oral dan orgasme perempuan bisa dikatakan sebagai strategi mengikat pasangan.
Post a Comment