Selain makanan dan hormon, ada faktor lain yang memengaruhi timbulnya
jerawat pada wajah seseorang. Menurut penelitian yang dilakukan oleh
Goulde dan McGeown tahun 1999, faktor genetik memegang peranan penting
terhadap kerentanan seseorang terhadap jerawat.
"Kecenderungan berjerawat, ukuran dan aktivitas kelenjar sebasea (minyak), keadaan seborrhea (peradangan kulit), dan besarnya ukuran pori diturunkan oleh orangtua," ungkap dr Gloria Novelita, SpKK, dokter spesialis kulit dan kelamin dari klinik BeYouTiful, beberapa waktu lalu di Jakarta.
Menurut penelitian Braun dan Falco (1991), bila kedua orangtua berjerawat, anak pun berisiko punya masalah jerawat hingga 50 persen.
"Meski demikian, faktor genetik tidak 100 persen menjadi penentu Anda berjerawat atau tidak. Faktor genetik akan menyatu dengan faktor lingkungan dan menyebabkan kulit berjerawat," tambahnya.
Adanya faktor lingkungan dan genetik yang memengaruhi tumbuhnya jerawat juga dibuktikan oleh Walton pada 1989. Studi ini dilakukan terhadap anak kembar dan risiko mereka terhadap jerawat. Studi ini menunjukkan, sekalipun kembar dan produksi sebumnya sama (produksi sebum dikontrol faktor genetik), belum tentu mereka punya masalah jerawat yang sama.
"Di sinilah faktor lingkungan memengaruhi perkembangannya. Produksi minyak wajahnya sama, tapi faktor lain seperti cara membersihkan wajah, makanan, pemilihan make-up, dan lainnya yang berbeda akan punya hasil yang berbeda juga," katanya.
"Kecenderungan berjerawat, ukuran dan aktivitas kelenjar sebasea (minyak), keadaan seborrhea (peradangan kulit), dan besarnya ukuran pori diturunkan oleh orangtua," ungkap dr Gloria Novelita, SpKK, dokter spesialis kulit dan kelamin dari klinik BeYouTiful, beberapa waktu lalu di Jakarta.
Menurut penelitian Braun dan Falco (1991), bila kedua orangtua berjerawat, anak pun berisiko punya masalah jerawat hingga 50 persen.
"Meski demikian, faktor genetik tidak 100 persen menjadi penentu Anda berjerawat atau tidak. Faktor genetik akan menyatu dengan faktor lingkungan dan menyebabkan kulit berjerawat," tambahnya.
Adanya faktor lingkungan dan genetik yang memengaruhi tumbuhnya jerawat juga dibuktikan oleh Walton pada 1989. Studi ini dilakukan terhadap anak kembar dan risiko mereka terhadap jerawat. Studi ini menunjukkan, sekalipun kembar dan produksi sebumnya sama (produksi sebum dikontrol faktor genetik), belum tentu mereka punya masalah jerawat yang sama.
"Di sinilah faktor lingkungan memengaruhi perkembangannya. Produksi minyak wajahnya sama, tapi faktor lain seperti cara membersihkan wajah, makanan, pemilihan make-up, dan lainnya yang berbeda akan punya hasil yang berbeda juga," katanya.
Post a Comment