Saat ini hampir semua orang memiliki gadget, dari ponsel
hingga tablet. Setidaknya setiap orang punya satu ponsel, dan rata-rata
melihatnya hampir lebih dari 150 kali setiap hari. Tetapi pernahkah Anda
sadar, bahwa aktivitas bersama gadget ini ternyata memberi dampak buruk terhadap kesehatan?
1. Merusak mata. Jika Anda pernah merasa mata lelah
dan perih saat melihat ponsel, tidak mengherankan sebenarnya. Karena
ketika mata diajak terus-menerus fokus pada benda kecil mata akan
kering, dan di tingkat paling ekstrim bisa menderita infeksi.
Jika ini terjadi pada anak kecil, jelas memprihatinkan untuk jangka
waktu yang lama. Allon Barsam, konsultan rumah sakit Luton &
Dunstable mengatakan anak-anak atau remaja yang menatap layar ponsel
atau gadget terlalu lama, di kemudian hari bisa saja terganggu penglihatannya.
Sebuah riset menemukan hasil bahwa keseringan memakai ponsel juga
membuat seseorang terpaksa mengenakan kacamata lebih dini. Ini efek yang
dulu disebut-sebut karena keseringan membaca dalam gelap. Kebanyakan
orang baru menyadari hal ini ketika membaca koran, memegangnya berjarak
lebih jauh jika dibanding saat membaca tulisan di ponsel. Ini menjadi
tanda bahwa mata mulai bermasalah.
Solusinya, sebelum terlambat ada baiknya memulai dengan membesarkan ukuran huruf atau font
di ponsel menjadi lebih besar. Hindari kemungkinan untuk membuka mata
lebih besar hanya karena ukuran hurufnya kecil. Usahakan selalu
melihatnya dalam kondisi cukup cahaya, jangan dalam gelap, serta
maksimal durasi tidak melebihi 15 menit untuk sekali akses.
Karena tidak begitu baik untuk anak-anak, dianjurkan untuk memberi larangan agar anak tidak terlalu sering bermain gadget. Psikolog Aric Sigman menganjurkan agar tidak mengizinkan anak usia tiga sampai tujuh tahun bermain game di gadget berlayar kecil lebih dari setengah jam dalam sehari.
2. Mengubah postur tubuh. Kirsten Lord, seorang
ahli fisioterapi, mengungkapkan bahwa tubuh bereaksi akan kebiasaan yang
dilakukan sehari-hari. Ketika kerap melihat ponsel, leher dan pundak
turut terkena efeknya.
Kirsten melihat makin banyak orang yang mengalami masalah dengan
bagian leher dan bahunya, dan itu disebabkan karena terlalu sering
berinterakasi debgan tablet dan ponsel. Posisi membungkuk memberi efek
terhadap tulang belakang dan berlanjut ke bagian belakang kepala. Ini
pada akhirnya akan membuat kepala lebih sering sakit dan merasa lelah
dan pusing.
Untuk itu, solusinya bisa disiasati dengan perlengkapan hands-free dan sesekali latihlah otot leher.
3. Kulit wajah kendur. Dr Sam Bunting, seorang ahli
dermatologi, mengungkapkan banyak perempuan di usia 30 tahun yang
mengalami masalah kulit di bagian wajah, khususnya rahang yang mulai
menurun. "Seiring usia, elastisitas kulit menurun, ditambah lagi dengan
kebiasaan melihat ke bawah saat bersama ponsel dalam durasi lama. Hal
ini akan membuat kulit menurun kualitasnya.”
Sebagai solusi, cobalah memegang atau melihat gadget tepat di hadapan, bukan di bawah dada atau membuat badan membungkuk.
4. Mengganggu pendengaran. Hampir setiap pengguna ponsel atau tablet tampak mengenakan headphone untuk mendengarkan musik. Namun, ini tidak baik jika terus-menerus dilakukan, apalagi dengan volume yang terlalu besar.
Karen Finch, dari Hearing Care Center di Ipswich, mengungkapkan banyak headphone di pasaran yang sebenarnya tidak fit atau tidak baik untuk pendengaran, apalagi dengan kualitas sound yang kurang baik.
Solusinya, manfaatkan headphone sesekali saja, dalam volume yang rendah mungkin, dan tidak dalam jangka waktu yang lama.
5. Mengganggu saat istirahat. Komputer, laptop,
tablet, dan ponsel mengganggu hormon melatonin yang akan turut membuat
tidur jadi terganggu. Sebuah riset dari Mayo Clinic di Arizona
menganjurkan agar setiap orang menurunkan kadar cahaya di ponsel lebih
rendah sehingga tidak begitu mengganggu kala malam hari. Saat
beristirahat ada baiknya ponsel dalam keadaan silent, atau jauhkan dari tempat tidur.
6. Merusak hubungan dengan pasangan. Agak ironis
ketika ponsel yang berfungsi utamanya untuk komunikasi namun malah
kadang menjadi faktor yang menghancurkan hubungan bersama pasangan,
demikian diungkapkan Dr Emma Short, psikolog dari University of
Bedfordshier.
Emma menuturkan, tidak baik memberi perhatian besar terhadap gadget. Sebuah riset menemukan bahwa makin sering seseorang berinteraksi dengan facebook dan twitter, maka makin ia merasa kesepian dan jauh dari hubungan bersama keluarga, kerabat, teman, dan kekasih.
Emma menuturkan, tidak baik memberi perhatian besar terhadap gadget. Sebuah riset menemukan bahwa makin sering seseorang berinteraksi dengan facebook dan twitter, maka makin ia merasa kesepian dan jauh dari hubungan bersama keluarga, kerabat, teman, dan kekasih.
Solusinya, cobalah bikin aturan ketat dalam menggunakan gadget, terutama saat bersama pasangan, atau sedang kumpul dan bersosialisasi. Jangan sampai dikontrol oleh gadget, justru sebaliknya.
Post a Comment