Perusahaan teknologi ataupun perusahaan ekuitas yang berniat membeli
BlackBerry, diprediksi kurang tertarik dengan bisnis perangkat ponsel
pintar. "Harta karun" alias aset lain yang diincar adalah paten,
perangkat lunak (software), dan jaringan server.
Menurut perusahaan financial BMO Capital Markets, unit bisnis perangkat keras BlackBerry memiliki nilai 800 juta dollar AS. Sementara aset paten, perangkat lunak, dan jaringan, masing-masing bisa bernilai 1 miliar dollar AS. BMO berpendapat, BlackBerry bernilai sekitar 2,8 miliar dollar AS dalam bentuk tunai.
Sistem operasi BlackBerry 10, selain dipakai pada perangkat ponsel, juga dikembangkan untuk di mobil, pembangkit listrik, bahkan nuklir. Perusahaan asal Kanada ini juga memiliki jaringan server BlackBerry Enterprise Service (BES) yang terkenal dengan layanan komunikasi keamanan tingkat tinggi, sehingga dipercaya oleh segmen bisnis dan pemerintah.
Seperti diketahui, dewan direksi BlackBerry pada Agustus 2013 telah membentuk komite khusus untuk mengambil langkah strategis yang dapat meningkatkan nilai perusahaan, termasuk menjadi perusahaan privat, membentuk perusahaan patungan, sampai yang terburuk, menjual perusahaan.
Menurut Brian Heun, managing partner di Red Capital Management Sky, tidak ada pihak yang tertarik untuk membeli seluruh entitas BlackBerry. "Saya pikir sekarang mereka dalam tahap mengatakan, "Kami akan melakukan apapun untuk memaksimalkan nilai, termasuk memecah-belah perusahaan,'" ujar Heun kepada Bloomberg, Rabu (21/8/2013).
Intenational Business Machines (IBM) melakukan pendekatan informal untuk membeli bisnis layanan korporasi BlackBerry pada tahun 2012, kata dua sumber yang akrab dengan isu ini. IBM tidak tertarik dengan unit bisnis BlackBerry yang lain.
Lisette Kwong, juru bicara BlackBerry, enggan berkometar tentang penjualan unit-unit bisnis BlackBerry.
Bisnis perangkat keras BlackBerry mengalami penurunan dalam industri ponsel pintar. Menurut lembaga riset IDC, pangsa pasar BlackBerry dalam bisnis ponsel pintar global turun menjadi 2,9 persen pada kuartal kedua 2013, dari 4,9 persen pada periode yang sama tahun 2012.
Meski demikian, Bloomberg mencatat, BlackBerry jauh dari kebangkrutan karena perusahaan tidak memiliki utang dan memiliki kas yang kuat.
Menurut perusahaan financial BMO Capital Markets, unit bisnis perangkat keras BlackBerry memiliki nilai 800 juta dollar AS. Sementara aset paten, perangkat lunak, dan jaringan, masing-masing bisa bernilai 1 miliar dollar AS. BMO berpendapat, BlackBerry bernilai sekitar 2,8 miliar dollar AS dalam bentuk tunai.
Sistem operasi BlackBerry 10, selain dipakai pada perangkat ponsel, juga dikembangkan untuk di mobil, pembangkit listrik, bahkan nuklir. Perusahaan asal Kanada ini juga memiliki jaringan server BlackBerry Enterprise Service (BES) yang terkenal dengan layanan komunikasi keamanan tingkat tinggi, sehingga dipercaya oleh segmen bisnis dan pemerintah.
Seperti diketahui, dewan direksi BlackBerry pada Agustus 2013 telah membentuk komite khusus untuk mengambil langkah strategis yang dapat meningkatkan nilai perusahaan, termasuk menjadi perusahaan privat, membentuk perusahaan patungan, sampai yang terburuk, menjual perusahaan.
Menurut Brian Heun, managing partner di Red Capital Management Sky, tidak ada pihak yang tertarik untuk membeli seluruh entitas BlackBerry. "Saya pikir sekarang mereka dalam tahap mengatakan, "Kami akan melakukan apapun untuk memaksimalkan nilai, termasuk memecah-belah perusahaan,'" ujar Heun kepada Bloomberg, Rabu (21/8/2013).
Intenational Business Machines (IBM) melakukan pendekatan informal untuk membeli bisnis layanan korporasi BlackBerry pada tahun 2012, kata dua sumber yang akrab dengan isu ini. IBM tidak tertarik dengan unit bisnis BlackBerry yang lain.
Lisette Kwong, juru bicara BlackBerry, enggan berkometar tentang penjualan unit-unit bisnis BlackBerry.
Bisnis perangkat keras BlackBerry mengalami penurunan dalam industri ponsel pintar. Menurut lembaga riset IDC, pangsa pasar BlackBerry dalam bisnis ponsel pintar global turun menjadi 2,9 persen pada kuartal kedua 2013, dari 4,9 persen pada periode yang sama tahun 2012.
Meski demikian, Bloomberg mencatat, BlackBerry jauh dari kebangkrutan karena perusahaan tidak memiliki utang dan memiliki kas yang kuat.
Post a Comment