Sebenarnya,ada  suatu perairan di Jepang yang sangat berbahaya bagi  aktivitas  pelayaran dan penerbangan,sama bahaya dengan Segitiga  bermuda/Bermuda  Triangle yaitu Japan Devil’s Sea/Laut Setan.
Perairan   ini adalah merupakan daerah lautan tenang di Laut Pasifik, 100 KM   sebelah selatan Tokyo, yang terletak diantara pulau Ivojima dan Pulau   Miyake,tetapi kurang begitu terkenal dibanding Segitiga Bermuda,   barangkali karena letaknya yang jauh dari daratan Jepang.
Sementara itu Segitiga Bermuda sangat akrab bagi kalangan pelaut Amerika, yang pada gilirannya menelan banyak kapal dan pesawat.
Kendati   demikian,Laut Setan dekat daratan Jepang itu juga bertanggung jawab   atas hilangnya beberapa kapal dan pesawat. Antara tahun 1950 dan 1954,   didaerah ini telah hilang tidak kurang dari 9 kapal besar tanpa   meninggalkan bekas. Pemerintah Jepang sangat menaruh perhatian terhadap   daerah ini,dan mengumumkan bahwa ia merupakah daerah berbahaya dan  tidak  boleh didekati. Pada tahun 1955 pemerintah Jepang mengirim  ekspedisi  dengan membawa sejumlah pakar menuju daerah tersebut dengan  menggunakan  kapal Kawamaru. Malangnya Kawamaru lenyap tanpa pesan.
Seorang   sarjana Amerika,Ivan Sanderson,yang sangat tertarik dengan semua   keanehan tersebut,berusaha melihat letak Segitiga Bermuda dan Japan   Devil’s Sea dalam peta. Ternyata dia melihat bahwa kedua daerah tersebut   terletak persis digaris bujur antara 30 dan 40 derajat sebelah utara   khatulistiwa,luasnya hampir sama
Melalui   kesimpulan ini Sanderson melanjutkan pengamatannya pada hal-hal   lainnya, dan dia menemukan bahwa terdapat 12 daerah di dunia ini yang   sejenis dengan itu. Dua diantaranya di kutub utara dan kutub selatan,   sedang sepuluh lainnya terbagi dalam dua jajar, jajaran pertama terletak   pada garis bujur 40 derajat sebelah utara, dan jajaran kedua terletak   pada garis bujur 40 derajat sebelah selatan khatulistiwa.
Masing-masing   tempat terpisah sekitar 72 derajat pada garis lintang. Tempat-tempat   tersebut disamping didua kutub utara dan selatan, antara lain adalah dua   daerah yang terletak didaratan. Satu di uatara Gurun Pasir Besar   Afrika, dan satu lagi di daerah pegunungan barat laut India.
Sanderson   mengamati bahwa sebagian besar daerah tersebut memiliki kemiripan satu   sama lain, antara lain, dalam letaknya yang berada dikawasan yang mana   bertemu arus panas dan dingin, dan bahwasanya tempat2 tersebut  dipandang  sebagai titik-simpul, karena ia mengarahkan arus air atas dan  bawah  pada arah yang berlawanan, dan dengan suhu yang berbeda  tersebut, dapat  menimbulkan gelombang magnetic yang menjadi biang  keladi bagi semua  kecelakaan itu.Akan tetapi teori Sanderson ini tidak  dibangun atas suatu  dalil.
Tidak   ada suatu apapun yang membuktikan bahwa pertemuan dua aliran air yang   berlawanan arah dan dengan suhu yang berbeda dapat menghasilkan   gelombang magnetis didalam bumi.
Selain   itu, teori Sanderson juga tidak menginprestasikan cara kerja “Kuburan   Setan” yang terletak didaratan.Yakni,dua dikutub utara dan kutub   selatan, yang ketiga disebelah utara Gurun Besar Afrika, dan yang   keempat di pegunungan barat-daya India.
Lebih   jauh lagi,teori tersebut gagal menjawab pertanyaan,mengapa kapal-kapal   yang menjadi korban ditempat-tempat seperti itu ditinggalkan   penumpangnya begitu saja, dan kemana pula mereka pergi? Lalu, peristiwa   apa pula yang kelihatannya demikian menakutkan mereka,sehingga mereka   meninggalkan kapalnya?



Post a Comment