Siswa sekolah menengah Jepang bunuh diri setelah 
menderita siksaan  berulang-ulang yang dilakukan pelatih basketnya, 
kata pihak yang berwenang pada Selasa.
Siswa berusia 17 tahun itu  ditemukan tergantung di kamarnya dua 
hari sebelum Natal, dengan meninggalkan pesan kematian yang mengatakan 
bahwa dia menghabisi nyawanya sendiri setelah dipukuli oleh seorang 
pelatih yang tidak disebutkan namanya, menurut pihak pendidikan yang 
berwenang di Osaka bagian barat.
Pelatih berusia 47 tahun itu mengaku telah memukul siswa tersebut dan
 meminta maaf kepada keluarga korban  atas kematiannya, menurut laporan
 media setempat, ditambahkan juga bahwa polisi sedang mengintrogasi 
pelatih itu.
Jepang, dengan populasi sekitar 128 juta, dengan angka bunuh diri 
tertinggi di dunia ini, sebanyak 30.000 kasus bunuh diri setiap 
tahunnya, dengan banyaknya kasus pemutusan hubungan kerja, masalah 
keluarga, dan masalah kesehatan diindikasikan sebagai faktor utama 
dibalik banyaknya kasus bunuh diri. 
Kasus seorang anak laki-laki berusia 13 tahun yang bunuh diri dengan 
 terjun dari gedung apartemen memperoleh perhatian warga 
negara setelah hasil penyelidikan atas siswa tersebut terungkap bahwa 
dia menjadi sasaran  serangkaian  siksaan  yang dilakukan oleh para 
penganiaya.

Post a Comment