Barang-barang bajakan buatan China rupanya tidak hanya menyerbu 
Indonesia, tetapi juga Amerika. Setiap tahunnya, negara ini mengalami 
kerugian 250 milyar dollar akibat masuknya barang-barang bajakan 
tersebut. Repotnya, hanya sedikit yang bisa dideteksi dan disita oleh 
pemerintah. Tahun lalu, barang bajakan senilai 1,26 milyar dollar disita
 oleh Custom & Border Protection (CBP, atau Kantor Bea Cukai dan 
Perlindungan Perbatasan Amerika). 
Satu dekade lalu, kebanyakan barang bajakan dikirimkan melalui kapal. Namun tren belanja online saat ini telah mengubah cara tersebut, demikian menurut Therese Randazzo, Direktur Hak Kekayaan Intelektual dan Divisi Program untuk CBP. Toko-toko online memudahkan para pembajak menjual barang-barang tersebut langsung pada konsumen, sehingga makin sulit dilacak dan disita. Untuk mencegah praktik pembajakan, CBP menutup situs-situs yang memfasilitasi transaksi ini.
Kebanyakan barang bajakan ini didatangkan dari China daratan, karena faktanya China memang produsen terbesar barang-barang tersebut. Banyak dari produk fashion yang dibuat dengan harga yang murah. Di negara tersebut, penegakan hak kekayaan intelektual juga lemah. Setelah China, Hong Kong, Singapura, India, dan Taiwan adalah negara-negara asal barang bajakan yang berhasil disita CBP.
Ironisnya, kasus pembajakan di Amerika sendiri tak banyak diberitakan. Hal ini disebabkan CBP tidak mencakup penyitaan barang-barang yang asalnya dari Amerika, seperti pembajakan digital. Padahal pembajakan piranti lunak sudah menyebabkan Amerika kehilangan pendapatan milyaran dollar. Kekurangan kebijakan CBP adalah tidak mencakup transmisi digital, sehingga skala pencurian ini tidak dapat ditampilkan.
Berdasarkan data CBP, tiga barang yang paling banyak disita adalah tas tangan dan dompet, jam tangan dan perhiasan, serta pakaian dan aksesori. Di luar itu, masih banyak jenis barang bajakan lain yang menyerbu Amerika.
Satu dekade lalu, kebanyakan barang bajakan dikirimkan melalui kapal. Namun tren belanja online saat ini telah mengubah cara tersebut, demikian menurut Therese Randazzo, Direktur Hak Kekayaan Intelektual dan Divisi Program untuk CBP. Toko-toko online memudahkan para pembajak menjual barang-barang tersebut langsung pada konsumen, sehingga makin sulit dilacak dan disita. Untuk mencegah praktik pembajakan, CBP menutup situs-situs yang memfasilitasi transaksi ini.
Kebanyakan barang bajakan ini didatangkan dari China daratan, karena faktanya China memang produsen terbesar barang-barang tersebut. Banyak dari produk fashion yang dibuat dengan harga yang murah. Di negara tersebut, penegakan hak kekayaan intelektual juga lemah. Setelah China, Hong Kong, Singapura, India, dan Taiwan adalah negara-negara asal barang bajakan yang berhasil disita CBP.
Ironisnya, kasus pembajakan di Amerika sendiri tak banyak diberitakan. Hal ini disebabkan CBP tidak mencakup penyitaan barang-barang yang asalnya dari Amerika, seperti pembajakan digital. Padahal pembajakan piranti lunak sudah menyebabkan Amerika kehilangan pendapatan milyaran dollar. Kekurangan kebijakan CBP adalah tidak mencakup transmisi digital, sehingga skala pencurian ini tidak dapat ditampilkan.
Berdasarkan data CBP, tiga barang yang paling banyak disita adalah tas tangan dan dompet, jam tangan dan perhiasan, serta pakaian dan aksesori. Di luar itu, masih banyak jenis barang bajakan lain yang menyerbu Amerika.
1. Tas dan dompet.
 Nah, siapa yang belum pernah membeli tas KW?  Faktanya, tas dan dompet 
merupakan produk-produk fashion yang banyak  dipalsukan, dengan nilai 
total sitaan mencapai 142,2 persen jika  dibandingkan dengan tahun 2011.
 Dari produk tas dan dompet bernilai  sekitar 511 juta dollar yang 
disita pada 2012, lebih dari 446 juta  dollar-nya merupakan barang dari 
China.
2. Jam tangan dan  perhiasan. Jumlah 
penyitaan produk-produk ini meningkat pada 2012,  dengan jumlah sitaan 
sebanyak 2.197 (dari 1.491 pada 2011). China adalah  pengirim terbesar 
produk bajakan ini. Sebanyak 98 persen barang bajakan  yang 
diselundupkan dari Singapura juga berupa jam tangan dan perhiasan.  Hal 
ini disebabkan Singapura memiliki industri perhiasan yang besar.
3.  Pakaian dan aksesori.
 Pakaian dan aksesori bermerek tapi palsu  merupakan barang yang paling 
banyak disita pada 2012, atau sekitar 29  persen dari seluruh sitaan. 
Pakaian yang paling banyak dibajak adalah  kostum jersey dari tim 
kebanggaan seperti Super Bowl. Barang bajakan  yang nilainya lebih dari 
97 juta dollar tersebut berasal dari China.
4. Barang-barang elektronik atau "spare part"-nya. Diperkirakan,
 barang  elektronik senilai 71,5 juta dollaryang disita pada 2012 
berasal dari  China. Sedangkan dari semua produk bajakan yang berasal 
dari Hong Kong,  barang elektronik merupakan yang paling banyak disita. 
Jenis barang yang  terbanyak dalam dua tahun terakhir adalah smartphone 
dan komputer  tablet.
5. Alas kaki. Nilai dari 
lima produk sitaan di Amerika melebihi 100 juta  dollar pada 2012, dan 
sepatu menempati posisi pertama dari lima produk  tersebut. Kebanyakan 
produk yang disita merupakan sepatu olahraga,  meskipun sepatu pesta 
juga makin meningkat jumlahnya. Mayoritas produk  tersebut didatangkan 
dari China.
6. Obat-obatan atau perawatan tubuh. China adalah pemasok obat-obatan dan produk perawatan tubuh palsu terbesar, dengan nilai produk diperkirakan mencapai 46,9 juta dollar. Selain itu, 76 persen produk sitaan berupa obat-obatan dan personal care berasal dari India, dengan nilai 5,3 juta dollar. Menurut Randazzo, meskipun India memiliki industri farmasi secara sah yang besar, industri bajakannya juga sangat tinggi.
6. Obat-obatan atau perawatan tubuh. China adalah pemasok obat-obatan dan produk perawatan tubuh palsu terbesar, dengan nilai produk diperkirakan mencapai 46,9 juta dollar. Selain itu, 76 persen produk sitaan berupa obat-obatan dan personal care berasal dari India, dengan nilai 5,3 juta dollar. Menurut Randazzo, meskipun India memiliki industri farmasi secara sah yang besar, industri bajakannya juga sangat tinggi.
7. Media optik. Tahun
 2011, media optik berada di urutan kedua setelah pakaian dan aksesori 
dalam konteks jumlah total penyitaan. Media optik hanya mencakup 
barang-barang tangible seperti film atau musik di CD, dan tidak termasuk produk yang ditransfer secara digital.
8. Komputer dan aksesori.
 Nilai total penyitaan komputer dan aksesori  bajakan tahun 2012 lebih 
tinggi 50 persen daripada tahun 2011. Lebih  dari 90 persen produk 
sitaan ini datangnya dari China daratan atau Hong  Kong.
9. Label atau logo merek. Label senilai lebih dari 26 juta dollar berhasil disita tahun lalu, menurun hampir 80 persen dari nilai sitaan pada 2011. Negara pengirimnya yang terbesar juga China, disusul oleh Hong Kong.
9. Label atau logo merek. Label senilai lebih dari 26 juta dollar berhasil disita tahun lalu, menurun hampir 80 persen dari nilai sitaan pada 2011. Negara pengirimnya yang terbesar juga China, disusul oleh Hong Kong.
10. Mainan.
 Tahun 2012, mainan bernilai sekitar 10,5 juta dollar dari  China 
disita. Nilai ini jauh lebih besar daripada negara pembajak lain,  
karena mainan juga diselundupkan dari Taiwan yang nilai sitaannya  
senilai 1,7 juta dollar. Belakangan ini, sepeda bajakan juga makin  
banyak jumlahnya.

Post a Comment