Untuk pertama kalinya, Indonesia mendapat kepercayaan dari pihak luar
 menjadi tuan rumah penyelenggaraan Miss World 2013. Bali terpilih pusat
 lokasi para finalis menjalankan masa karantina, dan malam Grand Final 
akan diselenggarakan Sentul, Bogor.  
Ajang kontes kecantikan dunia ini,  tidak hanya membanggakan Tanah Air, akan tetapi juga menimbulkan banyak pro dan kontra.
Pagelaran kontes kecantikan dunia ini disambut dengan berbagai reaksi
 oleh publik, sebagian merasa bangga dan sebagian lagi menolak acara ini
 dengan alasan tidak selaras dengan nilai budaya leluhur dan agama.
Mengenai kontra yang mengiringi penyelenggaraan Miss World 2013 di Indonesia. Syafril Nasution, Corporate Affairs Director
 RCTI, pada acara temu media di Warung Daun Cikini, Jakarta (4/09/2013),
 ia memaparkan bahwa, “Jauh sebelumnya acara ini terlaksana, kami sudah 
berkomunikasi dan bernegosiasi dengan pemerintah pusat, ormas-ormas 
agama, ulama-ulama, dan yayasan-yayasan yang ada di Indonesia. Dari 
diskusi tersebut, kami meminta masukan, hingga muncullah suatu pola, 
yaitu acara ini akan menggambarkan tentang budaya Indonesia sepenuhnya. 
Dan itu juga sudah ditetapkan, harus diikuti pola etika, agama dan 
sosial di sini,”
Lebih lanjut Syafril menambahkan bahwasannya acara Miss World 2013 
ini bukanlah kontes yang merendahkan kaum wanita. Sebaliknya, gelaran 
akbar ini adalah peluang bagi Indonesia untuk memperkenalkan budaya 
wisatanya di pentas internasional
 “Kriteria pemilihan Miss World itu sendiri ditekankan pada inner beauty
 para peserta. Jadi, penilaian yang dilihat oleh juri dari ajang ini 
adalah 50 persen lebih kepada kepribadian dan intelegensia kontestan. 
Selain itu, komitmen mereka terhadap kegiatan sosial di negara mereka 
juga menjadi pertimbangan” tutur Nana Putra, Managing Director Programming & Production MNC menambahkan. 
Karena, sejak awal terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Miss World 2013, pihak penyelenggara sudah bernegosiasi mengenai fleksibilitas yang disesuaikan dengan adat istiadat yang dimiliki oleh Indonesia. Itu sebabnya, pada Miss World 2013 ini, tidak akan ada finalis yang mengenakan bikini!
Karena, sejak awal terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Miss World 2013, pihak penyelenggara sudah bernegosiasi mengenai fleksibilitas yang disesuaikan dengan adat istiadat yang dimiliki oleh Indonesia. Itu sebabnya, pada Miss World 2013 ini, tidak akan ada finalis yang mengenakan bikini!
Bukan ajang hura-hura
Adanya anggapan bahwa ajang Miss World 2013 yang diselenggarakan di 
Indonesia sebagai ajang hura-hura langsung ditepis oleh pihak 
penyelenggara. Pasalnya, ajang ini justru memberikan citra positif bagi 
Indonesia dan peluang emas dalam meningkatkan promosi pariwisata negara,
 yang mana tujuannya adalah mensejahterakan masyarakat.
“Rasanya kurang tepat jika ini disebut sebagai ajang hura-hura. Kami 
mempersiapkan ini melalui proses yang sangat panjang, dengan negosiasi 
yang rumit karena harus mengikuti prosedural Indonesia," kata Managing Director RCTI, Kanti Mirdiati Imansyah dalam kesempatan yang sama.
Dari kedua belah sisi, dibutuhkan kerja keras yang luar biasa agar 
hal ini bisa terlaksanakan. Selain budaya Tanah Air yang diangkat di 
mata dunia, kemampuan dan kehebatan desainer Indonesia juga dapat 
ditonjolkan, helatan ini adalah kesempatan bagi para desainer Indonesia,
 untuk memamerkan karya mereka kepada dunia.
“Kehadiran 130 kontestan Miss World 2013 ke Indonesia, juga 
disertakan dengan kehadiran anggota keluarga dan media internasional 
yang turut meliput kegiatan mereka selama masa karantina hingga malam 
final. Jadi, ini merupakan kesempatan yang sangat besar untuk Indonesia 
dipandang oleh dunia,” tutur Nana.
Pro dan kontra yang timbul, tentu membutuhkan keamanan yang ketat 
agar acara ini bisa berlangsung dengan baik ke depannya, mengingat ini 
merupakan kesempatan perdana Indonesia ditunjuk sebagai lokasi 
penyelenggaraan. Mengenai hal tersebut, pihak penyelenggara mengatakan 
mempercayakan keamanan sepenuhnya pada pemerintah.
“Keamanan yang diminta oleh pihak Miss World Organization 
memang cukup ekstra ketat. Kami percaya pemerintah mendukung dan akan 
melindungi kami dengan optimal, karena pemerintah melihat ini sebagai 
perkembangan positif bagi pariwisata Indonesia. Kami serahkan semuanya 
kepada mereka,” ujar Budi Rustanto, Direktur PT Global Mediacom Tbk.
Sampai hari ini, sudah ada 130 kontestan yang tercatat mengikuti Miss
 World 2013, dan 120 kontestas dilaporkan telah tiba di Bali. Meski 
dikabarkan, ada tujuh negara yang tidak hadir mengikuti kontes 
kecantikan dunia tahunan ini.
“Mereka tiba dengan baik dan lancar, diharapkan juga semuanya malam 
ini akan tiba di Indonesia,” jelas Kanti. “Dan semua persiapan sudah 
dilakukan dengan baik, sehingga tidak ada pemikiran untuk menghentikan 
penyelenggaraan Miss World  ini di Indonesia. Karena semua akan berjalan
 sesuai dengan adat dan istiadat Indonesia.”

Post a Comment